TAHUKAH KAMU?

Mengapa setelah kita berlari cepat, nafas kita terengah-engah dan jantung kita berdetak kencang atau cepat?

 
Kita sebagai manusia senantiasa selalu bernafas. Ketika bernafas, kita menghirup udara dan memasukkannya ke paru-paru. Paru-paru mengambil oksigen dari udara dan kemudian dibagi-bagikan ke seluruh tubuh. Saat berlari, kita memerlukan lebih banyak oksigen lho... Hal ini dikarenakan pusat pernafasan yang terletak dalam medula oblongata  bereaksi karena bertambahnya karbon dioksida dalam darah ketika berlari. Reaksi yang dilakukan oleh pusat pernafasan ini adalah dengan cara mempercepat pernafasan, agar oksigen yang dihirup juga banyak. Oleh sebab itulah kita bernafas dengan hirupan udara pendek-pendek dan cepat. Inilah yang kemudian disebut terengah-engah.


Bagaimana mekanisme pengangkutan gas dalam tubuh kita?
            1.   Pengangkutan O2
Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan jaringan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan dengan haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebut deoksigenasi dan menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO) seperti reaksi berikut: Sekitar 97% oksigen dalam bentuk senyawa oksihemoglobin, hanya 2 – 3% yang larut dalam plasma darah akan dibawa oleh darah ke seluruh jaringan tubuh, dan selanjutnya akan terjadi pelepasan oksigen secara difusi dari darah ke jaringan tubuh, seperti reaksi berikut
2.      Pengangkutan CO2
Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari proses respirasi sel akan berdifusi ke dalam darah yang selanjutnya akan diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan sebagai udara pernapasan. Ada 3 (tiga) cara pengangkutan CO2 :
a.      Sebagai ion karbonat (HCO3), sekitar 60 – 70%
b.      Sebagai karbominohemoglobin (HbCO2), sekitar 25%.
c.      Sebagai asam karbonat (H2CO3) sekitar 6 – 10%.

Mengapa rokok berbahaya bagi sistem pernapasan ?

Rokok berbentuk silinder dari kertas yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dapat menimbulkan asap yang berbau tidak sedap. Asap rokok menyebabkan sesak napas dan batuk-batuk. Asap rokok mengandung bahan kimia yang berbahaya, tidak kurang 1000 bahan kimia yang ada pada asap rokok. Selain membahayakan pengisapnya, juga membahayakan pada orang-orang sekitarnya. Walaupun tidak merokok tetepi mereka ikut mengisap asap rokok. Orang ini disebut sebagai perokok pasif (diam). Dengan demikian asap rokok dapat dikatakan zat pencemar udara. Racun utama dalam rokok adalah tar, nikotin dan karbon monoksida.
a.  Tar merupakan komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan-tetesan cairannya. Tar merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal dari daun tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam proses pertanian dan industri rokok. Tar bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Perlu diketahui bahwa kadar tar dalam rokok merupakan zat perangsang timbulnya kanker dalam tubuh.
b.    Nikotin adalah zat utama yang terdapat dalam daun tembakau yang dapat menyebabkan rasa ketagihan. Nikotin merupakan zat yang berbahaya karena dapat menyebabkan terhentinya pernapasan. Menghisap rokok sama saja dengan menghisap nikotin. Nikotin beracun, mudah diserap lewat kulit, berwarna kuning agak pucat, dan jika terkena cahaya menjadi coklat. Bau dan rasanya tidak enak. Zat adiktif ini yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi berat. Nikotin juga bersifat karsinogen dan dapat memicu kanker paru-paru.
c.    Karbonmonoksida merupakan gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau sama sekali. Gas karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok dapat menyebabkan gangguan terhadap hemoglobin. Karbon monoksida mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen sehingga tubuh menjadi kekurangan oksigen.