MATERI

     A.    Pengertian
Pernapasan ialah proses ganda, terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan dan darah disebut pernafasan dalam, sedangkan jika terjadi antara paru-paru dan darah disebut pernafasan luar. Bernafas adalah suatu tindakan mengambil udara segar dan mengeluarkan udara yang tidak segar lagi dari paru-paru atau proses pengambilan udara dari luar (Inspirasi) dan proses pengeluaran gas sisa ke udara bebas (Ekspirasi).
B.     Organ-Organ Pernapasan Manusia
   
  Organ-organ yang menyusun sistem pernapasan manusia adalah hidung, faring, laring, trachea, bronki, alveolus. Untuk mempelajari organ-organ pernapasan lebih lanjut dapat DOWNLOAD di sini. Tersedia dalam bentuk ppt.
C.     Inspirasi Dan Ekspirasi
1.      Inspirasi 
Menghirup napas disebut inspirasi (inhalasi). Sebelum inspirasi, tekanan udara di dalam paru-paru seimbang dengan tekanan atmosfer, yang rata-rata 760 mmHg atau 1 atmosfer pada permukaan laut. Karena udara mengalir ke dalam paru, tekanan di dalam paru harus lebih rendah dari pada tekanan atmosfer. Kondisi ini diperoleh dengan meningkatnya atau membesarnya volume paru-paru. 
Agar inspirasi ini biasa terjadi, maka paru harus membesar, dengan demikian tekanan di dalam paru akan turun. Agar paru membesar, maka harus melibatkan kontraksi otot-otot inspirasi utama, yaitu diapragma dan M. intercostalis external. Kontraksi diapragma menyebabkan ia mendatar, ini menambah diameter vertical Cavum thoracicus dan menyebabkan pergerakan lebih dari dua per tiga udara yang masuk ke dalam paru selama inspirasi.
                2.      Ekspirasi
Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksternal, oksigen diambil melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. 
Menghembuskan napas disebut ekspirasi (exhalasi). Peristiwa ini juga terjadi karena perbedaan tekanan. Tetapi dalam hal ini perbedaan berubah sehingga tekanan dalam paru lebih besar dari pada tekanan atmosfer. Ekspirasi normal adalah proses pasif karena tidak ada otot yang kontraksi. Ekspirasi dimulai ketika otot-otot pernapasan mulai relax.
D.    Pernapasan Dada Dan Perut
             1.      Pernapasan Dada
                 Pernapasan dada berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
a.     Inspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, sehingga tekanan udaranya menjadi lebih kecil dari udara atmosfer, sehingga udara masuk.
b. Ekspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berelaksasi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula, volume rongga dada mengecil, tekanan udara rongga dada meningkat, tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi dari udara atmosfer, akibatnya udara keluar.
2.      Pernapasan perut
    Pernapasan perut berlangsung dalam dua tahap, yaitu :
a.   Inspirasi, terjadi bila otot diafragma berkontraksi, diafragma mendatar mengakibatkan volume rongga dada membesar sehingga tekanan udaranya mengecil dan diikuti paru-paru yang mengembang mengakibatkan tekanan udaranya lebih kecil dari tekanan udara atmosfer dan udara masuk.
b. Ekspirasi, diawali dengan otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga dada, sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat sehingga udara dalam paru-paru keluar. Pernapasan perut umumnya terjadi saat tidur.
 E.     Volume Paru-Paru
Volume dan udara dalam paru-paru dan kecepatan pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur melalui spirometer.
 1. Volume tidal (VT), yaitu volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi normal biasa. Nilai VT pada dewasa normal sekitar 500 ml untuk laki-laki dan 380 ml untuk wanita.
 2.  Volume cadangan inspirasi (VCI), yaitu volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi meksimum di atas inspirasi tidal. VCI berkisar 3100 mlpada laki-laki dan 1900 ml pada wanita.
 3.      Volume cadangan ekspirasi (VCE), yaitu volume ekstra udara yang masih dapat dengan kuat dikeluarkan pada akhir ekpirasi normal. VCE berkisar 1200 ml pada laki-laki dan 800 ml pada wanita.
 4. Volume residusal (VR), yaitu volume udara sisa dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi kuat. Rata-rata pada laki-laki sekitar 1200 ml dan pada perempuan 1000 ml. volume residual penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernapasan.
F.      Kapasitas Paru-Paru            
1.      Kapasitas residual fungsional (KRF) adalah penambahan volume residual dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas merupakan jumlah udara sisa dalam system respiratorik setelah ekspirasi normal. Nilai rata-ratanya adalah 2200 ml. jadi nilai KRF = VR + VCE.
2.      Kapasitas inspirasi (KI) adalah penambahan volume tidal dan volume cadangan inspirasi. Nilai rata-ratanya adalah 3.500 ml. jadi nilai KI = VT + VCI.
3.      Kapasitas vital (KV), yaitu penambahan volume tidal, volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi. Nilai rata-ratanya adalah 4500 ml. jadi nilai KV = VT + VCI + VCE.
4.      Kapasitas total paru (KTP) adalah jumlah total udara yang ditampung dalam paru-paru dan sama dengan kapasitas vital ditambah volume residual. Nilai rata-ratanya adalah 5700 ml. jadi nilai KTP = KV + VR.
  G.    Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Kapasitas Vital Paru-Paru
1.      Umur
     Usia berhubungan dengan proses penuaan atau bertambahnya umur. Semakin tua usia seseorang maka semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru. Frekuensi pernapasan pada orang dewasa antara 16-18 kali permenit, pada anak-anak sekitar 24 kali permenit sedangkan pada bayi sekitar 30 kali permenit. Walaupun pada orang dewasa pernapasan frekuensi pernapasan lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak dan bayi, akan tetapi KVP pada orang dewasa lebih besar dibanding anak-anak dan bayi.
2.      Jenis kelamin
     Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20 – 25% lebih kecil daripada pria, dan lebih besar lagi pada atletis dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis. Kapasitas paru pada pria lebih besar yaitu 4,8 L dibandingkan pada wanita yaitu 3,1 L.
3.      Riwayat penyakit
    Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang. Kekuatan otot-otot pernapasan dapat berkurang akibat sakit. Terdapat riwayat pekerjaan yang menghadapi debu akan mengakibatkan pneumunokiosis dan salah satu pencegahannya dapat dilakukan dengan menghindari diri dari debu dengan cara memakai masker saat bekerja.
4.     Riwayat pekerjaan
     Riwayat pekerjaan dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja. Riwayat pekerjaan yang menghadapi debu berbahaya dapat menyebabkan gangguan paru. Hubungan antara penyakit dengan pekerjaan dapat diduga dengan adanya riwayat perbaikan keluhan pada akhir minggu atau hari libur diikuti peningkatan keluhan untuk kembali bekerja, setelah bekerja ditempat yang baru atau setelah digunakan bahan baru di tempat kerja.
5.      Kebiasaan merokok
    Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru. Kebiasaan merokok akan mempercepat penurunan faal paru. Penurunan volume ekspirasi paksa pertahun adalah 28,7 mL untuk non perokok, 38,4mL untuk bekas perokok dan 41,7 mL untuk perokok aktif. Pengaruh asap rokok dapat lebih besar dari pada pengaruh debu hanya sekitar sepertiga dari pengaruh buruk rokok Inhalasi asap tembakau baik primer maupun sekunder dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan pada orang dewasa. Asap rokok mengiritasi paruparu dan masuk ke dalam aliran darah. Merokok lebih merendahkan kapasitas vital paru dibandingkan beberapa bahaya kesehatan akibat kerja.
6.      Kebiasaan olah raga
    Seseorang yang aktif dalam latihan akan mempunyai kapasitas aerobik yang  lebih besar dan kebugaran yang lebih tinggi serta kapasitas paru yang meningkat. Kapasitas vital paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang melakukan olahraga. Olah raga dapat meningkatkan aliran darah melalui paruparu sehingga menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru dengan volume yang lebih besar atau maksimum. Kebiasaan olah raga akan meningkatkan kapasitas paru dan akan meningkat 30 – 40 %.
H.    Kelainan Dan Penyakit Sistem Pernapasan
    Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran
    pernapasan manusia :
1.      Influenza (flu)
2.      Asma atau sesak napas
3.      Tuberkulosis (TBC)
    Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:
1.      Rinitis
2.      Faringitis
3.      Laringitis
4.      Bronkitis
5.      Sinusitis
6.      Asfikasi
7.      Asidosis
8.      Difteri
9.      Emfisema
10. Pneumonia
11. Kanker paru-paru
     
      Untuk mempelajari lebih dalam mengenai penyakit pada sistem pernapasan manusia, dapat dilihat pada macromedia flash. untuk mendapatkannya klik di sini!



DAFTAR PUSTAKA

Joko Suyono . Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja . Jakarta : EGC.
Mukhtar Ikhsan. 2002. Penatalaksanaan Penyakit Paru Akibat Kerja. Jakarta: UI Press.
Nangsari, Nyanyu Syamsiar. 1988. Pengantar Fisiologi Manusia. Jakarta: Depdikbud.
Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. BIOLOGI sains dalam kehidupan. Surabaya: Ghalia Indonesia Printing.
Triastuti,Vera dkk. 2011. Konsep Oksigenasi. Diakses dari ocw.usu.ac.id/course/...MANUSIA/kdm_slide_konsep_oksigenasi.pdf. pada tanggal 02 April 2011.

0 komentar:

Posting Komentar